Stres??
Sebenarnya
pada saat anda jatuh cinta, pada saat itulah anda mengalami stres.
Oke, mungkin anda sedikit bingung dengan pendapat ataupun pernyataan
yang saya tulis di atas. Sebelum saya menjelaskan hubungan dan arti
dari pernyataan saya di atas, sebaiknya kita sama – sama mengenal apa
itu stres dan apa itu cinta.
Apa itu Stres?
Stres
adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan
psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi
lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena pengaruh stres tersebut
maka penyakit fisik bisa muncul akibat lemahnya dan rendahnya daya
tahan tubuh pada saat tersebut
Jatuh
cinta itu merupakan stressor bagi kita, baik yang berasal dari dalam
dan berasal dari luar tubuh kita. intinya pada saat kita jatuh cinta,
kita mengalami stres. Hanya saja stres yang timbul pada setiap pribadi
berbeda, jatuh cinta dapat menjadi eustres (stres positif) atau distres
(stres negatif).
Contoh stres positif:
Pada saat kita jatuh cinta kita merasa lebih percaya diri, tertantang atau termotivasi dan membuat diri kita merasa nyaman, performa diri yang meningkat, sistem kekebalan meningkat, menjadi kuat.
Pada saat kita jatuh cinta kita merasa lebih percaya diri, tertantang atau termotivasi dan membuat diri kita merasa nyaman, performa diri yang meningkat, sistem kekebalan meningkat, menjadi kuat.
Atau
stres negatif Pada saat kita jatuh cinta kita merasa takut, lemah,
tidak percaya diri, rendah diri, kualitas diri yang berkurang,
terkadang merasa cemas yang amat sangat, bahkan dapat menimbulkan
frustasi yang berkepanjangan.
Apa itu jatuh cinta?Para ilmuwan Italia melakukan penelitian terhadap 12 pria dan 12 wanita yang jatuh cinta dalam 6 bulan terakhir.
Mereka menemukan, para pria ini memiliki kadar hormon testosteron lebih rendah ketimbang normal, sementara wanita memiliki kadar hormon lebih tinggi ketimbang biasanya.
“Dalam keadaan jatuh cinta, tubuh manusia secara alamiah seolah-olah ingin menghapuskan perbedaan antara pria dan wanita, agar hubungan bisa bertahan.”(KOMPAS, Jumat, 04 Juni 2004, 14:07 WIB).
Mereka menemukan, para pria ini memiliki kadar hormon testosteron lebih rendah ketimbang normal, sementara wanita memiliki kadar hormon lebih tinggi ketimbang biasanya.
“Dalam keadaan jatuh cinta, tubuh manusia secara alamiah seolah-olah ingin menghapuskan perbedaan antara pria dan wanita, agar hubungan bisa bertahan.”(KOMPAS, Jumat, 04 Juni 2004, 14:07 WIB).
Jatuh cinta adalah
sebuah rasa yang dimiliki seseorang ketika melihat seseorang lainnya
(biasanya dari jenis kelamin yang lain) yang menarik perhatiannya.
Apabila kedua orang ini cocok dan menjadi pasangan, maka rasa ini juga
masih ada pada permulaanrelasi
Proses jatuh cinta!?!?Dari stressor lalu kita ke reaksi,
Nah, lalu proses apa sih yang terjadi pada diri kita? Ternyata di dalam tubuh kita mengalami proses diproduksinya beberapa zat-zat tertentu yang sedikit membius otak dan efeknya bisa disamakan dengan efek narkoba. Zat-zat tertentu ini dinamakan feromon.
Nah, lalu proses apa sih yang terjadi pada diri kita? Ternyata di dalam tubuh kita mengalami proses diproduksinya beberapa zat-zat tertentu yang sedikit membius otak dan efeknya bisa disamakan dengan efek narkoba. Zat-zat tertentu ini dinamakan feromon.
Feromon
adalah zat kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan
oleh makhluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain,
kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Sedangkan feromon yang
diproduksi oleh hormon pada manusia merupakan sinyal kimia yang berada
di udara yang tidak bisa dideteksi melalui bau-bauan tapi hanya bisa
dirasakan oleh VMO (alat Bantu penciuman) di dalam hidung/indra
pencium. Sinyal ini dihasilkan oleh jaringan kulit khusus yang
terkonsentrasi di dalam lengan. Sinyal feromon ini diterima oleh VMO dan
dijangkau oleh bagian otak bernama hipotalamus. Di sinilah terjadi
perubahan hormon yang menghasilkan respons perilaku dan fisiologis.
Efeknya
ialah membuat seseorang kecanduan sehingga ingin melihat pasangannya
atau orang idamannya sesering mungkin. Proses inilah yang disebut
reaksi diri kita terhadap stressor.
Reaksi
menimbulkan perubahan, dan pada saat kita jatuh cinta biasanya ada
yang berubah dari diri kita. Perubahan (change) merupakan salah satu
proses hidup yang berhubungan kuat dengan stres. Selain reaksi
perubahan sistem di dalam tubuh kita, perubahan juga terjadi di luar
tubuh kita seperti, perubahan pola makan, perbedaan detak jantung,
pernafasan, hingga perubahan pola pikir atau mindset.
“It’s not stress that kills us,
it is our reaction to it”(Hans Selye)
it is our reaction to it”(Hans Selye)
Apa Hubungan Jatuh Cinta dengan Stres?
Ialah
dimana kita merasakan adanya perubahan pada diri kita yang bisa
mempengaruhi sistem di dalam atau di luar dari tubuh kita. Baik
perubahan yang disadari ataupun perubahan yang tidak disadari, reaksi –
reaksi yang muncul pada saat kita jatuh cinta termasuk juga atau hampir
sama pada saat kita mengalami stres. Seperti:
•
Respon otot: pada saat kita berekspresi (tersenyum, tertawa, sedih,
bahagia, kaget dll.) otot – otot pada wajah kita bekerja dan bergerak
sesuai dengan ekspresi apa yang kita rasakan. Pada saat kita jatuh
cinta, ekspresi yang lebih sering digunakan ialah tersenyum dan bahagia.
• Respon jantung
Terasa pada saat kita merasakan degub jantung yang semkin kencang pada s aat kita bertemu atau bertatap muka dengan pasangan kita.
• Respon dari kulit
Kulit atau pori – pori merupakan salah satu media di mana feromon disebarkan. Selain itu kulit juga memproduksi cairan keringat. Terkadang kita merasa grogi dan nervous pada saat kita bertemu dengan calon pasangan kita. Perasaan ini menstimulasi hormon kelenjar keringat untuk memproduksi keringat.( Girdano, L A. 2005).
• Respon jantung
Terasa pada saat kita merasakan degub jantung yang semkin kencang pada s aat kita bertemu atau bertatap muka dengan pasangan kita.
• Respon dari kulit
Kulit atau pori – pori merupakan salah satu media di mana feromon disebarkan. Selain itu kulit juga memproduksi cairan keringat. Terkadang kita merasa grogi dan nervous pada saat kita bertemu dengan calon pasangan kita. Perasaan ini menstimulasi hormon kelenjar keringat untuk memproduksi keringat.( Girdano, L A. 2005).
Selain
perubahan biologis atau pada tubuh kita, terdapat perubahan pula pada
pola makan dan pola istirahat. “hasil penelitian Helen Fisher dan
kawan-kawan, ketika seseorang memandang kekasih hatinya, dopamin akan
merangsang bagian ventral tegmental dan caudate nucleus di otak
menyala. Dalam dosis yang tepat, dopamin menciptakan kekuatan,
kegembiraan, perhatian yang terpusat, serta dorongan yang kuat untuk
memberikan imbalan. Itulah sebabnya jatuh cinta dapat membuat makan tak
enak, tidur tak nyenyak”.
Pada
artikel yang sama, peneliti-peneliti lain menunjukkan bahwa gangguan
kimiawi tubuh memang terbukti ketika seseorang jatuh cinta. Misalnya
didapatkan bahwa kadar serotonin orang yang terobsesi dan kekasihnya 40
persen lebih rendah dari kadar serotonin orang normal.
Srotonin
adalah hormon sangat penting dalam perkembangan otak. Kadar yang
rendah hormon ini biasanya dihubungkan dengan perilaku agresif,
impulsif dan tindak bunuh diri. (KOMPAS, Kamis, 17 Januari 2008 | 10:26
WIB ).Selain itu, stres juga menimbulkan kontrol emosi yang sulit dan
juga menyebabkan diri kita kurang aware dengan lingkungan di sekitar
kita. Kita menjadi kurang peka terhadap apa yang terjadi di sekitar
kita, istilahnya sedang ‘berbunga -bunga’, perasaan yang timbul secara
spontan ini tidak dapat kita hindari atau kita sanggah. Yaitu perasaan
ada saat di mana kita selalu memikirkan, membayangkan, dan bahkan
bercerita mengenai diri’nya’ kepada setiap orang yang kita temui. Lalu
apa yang harus kita lakukan???
Maka,
“jatuh cinta’s stres symptom” begitu saya menyebutnya. Sebaiknya
jangan dihindari dan jangan terlalu dinikmati, tetapi di kelola dan
dimanage dengan optimal dengan cara yang benar. Seperti halnya stres,
kita harus berusaha untuk mengoptimalkan stres yang disebut coping
strategy.
Banyak sekali cara
untuk mengelola stres ini, hanya saja kita tidak mengetahui bagaimana
cara yang benar, tepat, dan bermanfaat dalam pelaksanaannya. Yang
paling sederhana ialah breathing and relaxation, cara ini sebaiknya
digunakan dimana pada saat kita merasa pernafasan kita mengalami
perubahan dikarenakan detak jantung yang mulai berdegub kencang ketika
atau akan bertemu Si Dia. latihan dibagi menjadi tiga step:
- Breathing down
Tentukan posisi tubuh yang nyaman, Bernafas secara perlahan, tidak terburu – buru dan membayangkan sesuatu yang bersifat menenangkan, tahan nafas beberapa saat dan mengatakan pada diri sendiri biarkan diri ini tenang, dan secara perlahan keluarkan udara dari hidung. - Kontrol tempo breathingTempatkan jarimu pada nadi di tangan, setelah itu bernafas secara perlahan, perhatikan dan rasakan denyut nadi di tangan. Setelah itu tentukan jumlah hitungan untuk tiap menarik nafas, menahan nafas, dan membuangnya.
- Breath counting
Lakukan seperti controlling tempo breathing ditambah kita berkata di dalam hati “tarik…buang…tarik…buang…tarik” begitu seterusnya, secara konstan. Lakukan sepuluh hitungan di setiap stepnya. Apabila dilakukan dengan benar, perasaan cemas dan degup jantung yang keras diharapkan akan kembali normal. Ketiga cara pernafasan ini sebaiknya dilakukan pada saat kita merasa kelelahan atau ingin menenangkan debar jantung yang kencang( Girdano, L A. 2005).
Selain
latihan pernafasan, alternative lainnya ialah kita berolah raga.
Kenapa? Dengan berolah raga kita dapat merasakan perubahan dari segi
psikis dan fisik. Kita menjadi terlihat segar dan memancarkan enegi
positif, sehingga kita menjadi nyaman atas diri kita sendiri, kita
dapat mengontrol emosi dan perasaan kita.
Yang terpenting ialah kita harus berpikir positif akan diri kita (self-esteem yang tinggi) dan orang lain, termasuk Si Dia. Di mana pada saat kita berbicara, kita menatap matanya dan menggunakan bahasa yang tegas dan tidak terlihat membingungkan.
Yang terpenting ialah kita harus berpikir positif akan diri kita (self-esteem yang tinggi) dan orang lain, termasuk Si Dia. Di mana pada saat kita berbicara, kita menatap matanya dan menggunakan bahasa yang tegas dan tidak terlihat membingungkan.
Dan cara yang
terakhir ialah istirahat dan tetap menjaga pola makan sekaligus
nutrisinya. Kita ketahui dari penjelasan di atas bahwa pada saat kita
jatuh cinta, pola makan kita berubah, mungkin perubahan yang terjadi
haruslah kita ikuti tetapi jangan kita terlarut di dalamnya. Dengan
berpikir positif dan jernih, kita dapat memilah antara mana kebahagiaan
yang bermanfaat atau merugikan. Dengan kita megenal apa itu stres, apa
itu stressor atau sember stres, apa reaksi yang kita rasakan, dan
bagaimana kita dapat merngoptimalkan stres dengan coping strategy yang
kita ketahui sebelumnya. Sehingga stress yang dirasakan dapat kita
kelola dan kendalikan sesuai dengan kadar atau kapasitasnya terhadap
psikologis dan psikis kita.
KesimpulanJatuh
cinta dan stres memiliki hubungan. Jatuh cinta merupakan salah satu
sumber stres dengan segala gejalanya (sisi positif dan negatifnya).
Stres tidak untuk dihindari tetapi dikelola dan dioptimalkan dengan
cara dan waktu yang tepat. Intinya, jatuh cinta itu menyenangkan
apabila kita lebih mengenal arti, akibat, penjelasan, dan maksudnya.
Selamat menikmati datangnya cinta.
By Rangga SamodraY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar